My God Blessing the Land & Country HORALE

PELETAKAN BATU PERTAMA GEREJA ELIM HORALE

PELETAKAN BATU PERTAMA GEREJA ELIM
Minggu, 08 Mei 2011


Oleh
Bapak Gubernur Maluku
Karel A. Ralahalu

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Elim ini, diatas puing-puing Gedung Gereja Elim yang telah terbakar.

Marilah kita satukan hati, tenaga dan tekad untuk membangun Iman dan Harapan bagi Kemuliaan Bapa di Sorga

Mohon dukungan Doa dan Dana.
Hubungi :
Pendeta Ny. M. Latupeirissa, S.Th
HP : 085 243 841 672

Rabu, 04 Mei 2011

NEGERI HORALE


1.    Gambaran Wilayah
Negeri Horale yang terdiri dari kampung Horale dan kampung Saka adalah sebuah negeri adat yang terletak di pesisir pantai utara pulau Seram, memiliki wilayah pegunungan dengan hutan tropis yang masih asli. luas wilayah sekitar 150.000 Ha dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Seram
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Negeri Nuaulu, Negeri Waraka dan Negeri Haruru
- Sebelah Timur berbatasan dengan Negeri Sawai/ Petuanan Masihulang
- Sebelah Barat berbatasan Negeri Latea dan Negeri Wailulu

Kampung Horale


a.      Kependudukan
Penduduk negeri Horale tersebar di tiga kampung yaitu Horale, Saka dan pengungsian di Tanjung Tali, Herlauw. Jumlah penduduk di negeri Horale berjumlah 534 jiwa atau sebanyak 116 KK dengan jumlah laki-laki sebanyak 284 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 250 jiwa. Sedangkan di Herlauw sebanyak 48 KK dan tidak memiliki rincian jumlah jiwa.
Sebahagian besar mata pencaharian utama penduduk horale adalah petani tanaman umur panjang seperti coklat, kelapa, pisang dan cengkih. Sedangkan menjadi nelayan adalah sebagai pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan makan.
Tingkat Pendidikan masyarakat negeri horale umumnya hanya sampai pada tingkat pendidikan menengah pertama (SMP). Hal ini disebabkan karena tingkat pendapatan masyarakat horale yang rendah sehingga tidak mampu untuk menyekolahkan anak-anak. Disamping itu, fasilitas pendidikan SMP dan SMA yang jauh dari negeri Horale serta akses transportasi yang terbatas.

Kantor Negeri Horale


b.      Pemerintahan
Pemerintahan di negeri horale belum berjalan dengan baik. Hasil pemantauan terlihat bahwa kantor negeri Horale belum digunakan. Kepala pemerintahan Negeri Horale masih dilaksanakan oleh pejabat yaitu Herman Latumapina yang merupakan mantan Kepala pemerintahan Negeri Horale tahun 2000 – 2006. Sekretaris negeri Horale, Rudy Kolohuwey sampai saat ini masih menjabat sebagai sekretaris sementara yang ditugaskan oleh pejabat.
Sedangkan Saniri Negeri Horale yang terdiri dari tujuh orang berjalan dengan baik dan merupakan representatif dari pemerintahan Negeri dan menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Secara adat, Saniri negeri adalah keterwakilan dari masing-masing soa. Di negeri Horale soa terwakili langsung oleh matarumah, dengan demikian terlihat bahwa dari marga ke tujuh orang saniri negeri Horale belum terwakili atau merupakan representatif dari marga-marga asli negeri Horale. Nama-nama saniri negeri sebagai berikut :
1.      Yeye Maatukusailemane
2.      Piet Patalatu
3.      Thobi Latumapina
4.      Jhon Patalatu
5.      Adolof Rumapusule
6.      Jonas Maalalu
7.       

c.        Pendidikan
Jumlah usia sekolah di negeri Horale tidak tercatat dengan baik, hal ini disebabkan anak usia sekolah menengah pertama (SMP) telah melanjutkan keluar, baik ke Waipia maupun Masohi.

Fasilitas pendidikan yang tersedia hanya terdapat satu buah gedung Sekolah Dasar Inpres yang dipimpin oleh Bapak Andi Latutuapraja. SD Inpres Horale ini menampung 93 orang anak, dengan 11 orang guru tetap dan 2 orang guru honorer.
Hal menarik disini, bahwa anak-anak yang bermukim di Saka setiap pagi menumpang katinting ke sekolah. Ketika dari rumah mereka menggunakan pakaian rumah dan setelah tiba di Horale barulah mereka menukar pakaian dengan seragam sekolah.

d.      Peribadahan
Di negeri Horale hanya terdapat dua komunitas agama yaitu Kristen Protestan dan Pantekosta. Pemeluk agama Kristen Protestan ada di kedua kampung, sedangkan pemeluk Pantekosta hanya berada di Saka.
Fasilitas peribadahan untuk umat Kristen Protestan saat ini menggunakan rumah ibadah darurat di Horale karena gedung Gereja Elim telah terbakar habis dan saat ini sedang diupayakan pembangunan gedung gereja baru, sedangkan di Saka terdapat 1 buah Balai Kerohanian darurat bagi umat Kristen Protestan dan 1 buah gereja Pantekosta.

e.      Kesehatan
Negeri Horale hanya mempunyai 2 buah Pos Bantu Puskesmas yang berada di kampung Horale dan Saka, sedangkan Puskesmas berada di Saleman. Tidak ada dokter yang bertugas di negeri Horale, hanya 1 bidan yang bermukim di Saka dan bertugas di kedua kampung.
Moda Transportasi Masohi - Saka









Labuan Negeri Horale


















f.        Transportasi
Untuk mencapai negeri Horale dapat dilalui melalui jalur angkutan umum antar pulau Ambon – Saleman atau angkutan umum antar kota Masohi – Saka.
Jalur transportasi angkutan umum ini berakhir di Saka sebagai terminal dan juga tempat transit melalui laut ke Sawai, Masihulang, Saleman maupun kampung Horale. Selanjutnya untuk menuju ke kampung Horale dapat menggunakan katinting, sejenis angkutan laut tradisional.
Fasilitas transportasi sangat terbatas, angkutan umum trayek Ambon – Saka sebanyak 2 buah, trayek angkutan umum Masohi – Saka sebanyak 2 buah, angkutan laut (katinting) ke Horale sebanyak 2 buah.
Biji Coklat
























g.      Perekonomian
Negeri Horale tidak memiliki pasar maupun pertokoan, hanya ada 3 buah kios di Horale dan 6 buah kios di Saka yang menjual kebutuhan masyarakat seadanya. Untuk memenuhi kebutuhannya, masyarakat negeri Horale berbelanja di kota Masohi.

h.      Penerangan
Kebutuhan listrik negeri Horale belum terpenuhi karena jalur PLN belum mencapai negeri Horale. Saat ini, kebutuhan listrik diatasi oleh 2 buah genset masing-masing berkapasitas 10 kw di Horale maupun di Saka, dimana waktu pakai setiap hari hanya di malam hari yaitu mulai dari jam 19.00 sampai 23.00.

i.        Air Bersih
Untuk mendapatkan air bersih, pemerintah telah menggali sumur bor baik di Horale maupun di Saka dengan ketentuan satu titik bor digunakan oleh tiga KK/ rumah. Di kampung Saka sumur bor ini berjalan dengan baik, sedangkan di Horale hanya sebagai yang berfungsi dengan baik. Sebagian masyarakat di Horale memperoleh air bersih pada sumur-sumur umum.

j.        Keamanan
Masalah keamanan di negeri Horale cukup rawan, hal ini dilihat dari permasalahan antara negeri Horale dengan Saleman belum selesai, dan belum dilakukan proses rekonsiliasi. Terlihat tidak ada pos penjagaan dari Kepolisian antara Horale – Saleman. Keamanan yang ada di negeri lebih intensif dari masyarakat dengan melakukan tugas jaga pada bagian ujung kampung, sedangkan dari keamanan dari kepolisian (PAM) hanya diberikan empat orang yaitu masing-masing dua petugas di Horale dan di Saka.

No
Fasilitas Umum
Permanen
Sementara
Kapasitas
Digunakan
Tidak digunakan
Penjelasan
1
Pelabuhan




2
Puskesmas pembantu



Dibuka 1 minggu 2 kali
3
SD




4
Gereja




5
Air Bersih

50 rumah

·  Mesin genset tidak ada.
·   Pipa banyak yang rusak.
6
Listrik

43 rumah

Digunakan dari jam 7 – 11 malam





Tidak ada komentar:

Posting Komentar